Senin, 25 Juni 2012

ada kebesaran Allah dalam DNA kita


Ayat Suci dalam Kromosom Manusia

 Oleh IYUS YOSEP

 Seorang ilmuwan yang penemuannya sehebat Gallileo, Newton dan
 Einstein yang berhasil membuktikan tentang keterkaitan antara Alquran
 dan rancang struktur tubuh manusia adalah Dr. Ahmad Khan. Dia adalah
 lulusan Summa Cumlaude dari Duke University. Walaupun ia ilmuwan muda
 yang tengah menanjak, terlihat cintanya hanya untuk Allah dan untuk
 penelitian genetiknya. Ruang kerjanya yang dihiasi kaligrafi, kertas-
 kertas penghargaan, tumpukan buku-buku kumal dan kitab suci yang
 sering dibukanya, menunjukkan bahwa ia merupakan kombinasi dari
 ilmuwan dan pecinta kitab suci.

 Salah satu penemuannya yang menggemparkan dunia ilmu pengetahuan
 adalah ditemukannya informasi lain selain konstruksi Polipeptida yang
 dibangun dari kodon DNA. Ayat pertama yang mendorong penelitiannya
 adalah Surat "Fussilat" ayat 53 yang juga dikuatkan dengan hasil-
 hasil penemuan Profesor Keith Moore ahli embriologi dari Kanada.
 Penemuannya tersebut diilhami ketika Khatib pada waktu salat Jumat
 membacakan salah satu ayat yang ada kaitannya dengan ilmu biologi.
 Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut: "...Sanuriihim ayatinaa
 filafaaqi wa fi anfusihim hatta yatabayyana lahum annahu ul-haqq..."
 Yang artinya; Kemudian akan Kami tunjukkan tanda-tanda kekuasaan kami
 pada alam dan dalam diri mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa ini
 adalah kebenaran".

 Hipotesis awal yang diajukan Dr. Ahmad Khan adalah kata "ayatinaa"
 yang memiliki makna "Ayat Allah", dijelaskan oleh Allah bahwa tanda-
 tanda kekuasaanNya ada juga dalam diri manusia. Menurut Ahmad Khan
 ayat-ayat Allah ada juga dalam DNA (Deoxy Nucleotida Acid) manusia.
 Selanjutnya ia beranggapan bahwa ada kemungkinan ayat Alquran
 merupakan bagian dari gen manusia. Dalam dunia biologi dan genetika
 dikenal banyaknya DNA yang hadir tanpa memproduksi protein sama
 sekali. Area tanpa produksi ini disebut Junk DNA atau DNA sampah.
 Kenyataannya DNA tersebut menurut Ahmad Khan jauh sekali dari makna
 sampah. Menurut hasil hasil risetnya, Junk DNA tersebut merupakan
 untaian firman-firman Allah sebagai pencipta serta sebagai tanda
 kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir. Sebagaimana disindir oleh
 Allah; Afala tafakaruun (apakah kalian tidak mau bertafakur atau
 menggunakan akal pikiran?).

 Setelah bekerjasama dengan adiknya yang bernama Imran, seorang yang
 ahli dalam analisis sistem, laboratorium genetiknya mendapatkan
 proyek dari pemerintah. Proyek tersebut awalnya ditujukan untuk
 meneliti gen kecerdasan pada manusia. Dengan kerja kerasnya Ahmad
 Khan berupaya untuk menemukan huruf Arab yang mungkin dibentuk dari
 rantai Kodon pada cromosome manusia. Sampai kombinasi tersebut
 menghasilkan ayat-ayat Alquran. Akhirnya pada tanggal 2 Januari tahun
 1999 pukul 2 pagi, ia menemukan ayat yang pertama "Bismillah ir
 Rahman ir Rahiim. Iqra bismirrabbika ladzi Khalq"; "bacalah dengan
 nama Tuhanmu yang menciptakan". Ayat tersebut adalah awal dari surat
 Al-A'laq yang merupakan surat pertama yang diturunkan Allah kepada
 Nabi Muhammad di Gua Hira. Anehnya setelah penemuan ayat pertama
 tersebut ayat lain muncul satu persatu secara cepat. Sampai sekarang
 ia telah berhasil menemukan 1/10 ayat Alquran.

 Dalam wawancara yang dikutip "Ummi" edisi 6/X/99, Ahmad Khan
 menyatakan: "Saya yakin penemuan ini luar biasa, dan saya
 mempertaruhkan karier saya untuk ini. Saya membicarakan penemuan saya
 dengan dua rekan saya; Clive dan Martin seorang ahli genetika yang
 selama ini sinis terhadap Islam. Saya menyurati dua ilmuwan lain yang
 selama ini selalu alergi terhadap Islam yaitu Dan Larhammar dari
 Uppsala University Swedia dan Aris Dreisman dari Universitas Berlin.

 Ahmad Khan kemudian menghimpun penemuan-penemuannya dalam beberapa
 lembar kertas yang banyak memuat kode-kode genetika rantai kodon pada
 cromosome manusia yaitu; T, C, G, dan A masing-masing kode Nucleotida
 akan menghasilkan huruf Arab yang apabila dirangkai akan menjadi
 firman Allah yang sangat mengagumkan.

 Di akhir wawancaranya Dr. Ahmad Khan berpesan "Semoga penerbitan buku
 saya "Alquran dan Genetik", semakin menyadarkan umat Islam, bahwa
 Islam adalah jalan hidup yang lengkap. Kita tidak bisa lagi
 memisahkan agama dari ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga non
 muslim menyadari bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan ilmu dengan
 agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu keperawatan. Penulis berharap
 akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-prinsip ilmu
 keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari
 niat baik para pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama
 Islam baik di institusi pendidikan atau pada level pemerintah.
 Memfasilitasi serta memberi dukungan secara moral dan finansial.

 Terbukanya tabir hati ahli Farmakologi Thailand

 Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang
 Mai Thailand, baru-baru ini menyatakan diri masuk Islam saat membaca
 makalah Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith Moore adalah ahli
 Embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56
 yang menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan
 sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang. Setelah pulang
 ke Thailand Tajaten menjelaskan penemuannya kepada mahasiswanya,
 akhirnya mahasiswanya sebanyak 5 orang menyatakan diri masuk Islam.

 Bunyi dari surat An-Nisa tersebut antara lain sebagai
 berkut; "Sesungguhnya orang-orang kafir terhadap ayat-ayat kami,
 kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit
 mereka terbakar hangus, kami ganti kulit mereka dengan kulit yang
 lain agar mereka merasakan pedihnya azab. Sesungguhnya Allah Maha
 Perkasa lagi Maha Bijaksana."

 Ditinjau secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan
 global yaitu; Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub
 Cutis banyak mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada
 saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus sub
 cutis) salah satu tandanya yaitu hilangnya rasa nyeri dari pasien.
 Hal ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung
 serabut syaraf afferent dan efferent yang mengatur sensasi persefsi.
 Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali kulit yang rusak pada saat
 ia menyiksa hambaNya yang kafir supaya hambaNya tersebut dapat
 merasakan pedihnya azab Allah tersebut. Mahabesar Allah yang telah
 menyisipkan firman-firmannya dan informasi sebagian kebesaranNya
 lewat sel tubuh, kromosom, pembuluh darah, pembuluh syaraf dsb.
 Rabbana makhalqta hada batila, Ya...Allah tidak ada sedikit pun yang
 engkau ciptakan itu sia-sia.

 Dari bahtera menuju Islam

 Seorang pakar kelautan menyatakan betapa terpesonanya ia kepada
 Alquran yang telah memberikan jawaban dari pencariannya selama ini.
 Prof. Jackues Yves Costeau seorang oceanografer, yang sering muncul
 di televisi pada acara Discovey, ketika sedang menyelam menemukan
 beberapa mata air tawar di tengah kedalaman lautan. Mata air tersebut
 berbeda kadar kimia, warna dan rasanya serta tidak bercampur dengan
 air laut yang lainnya. Bertahun-tahun ia berusaha mengadakan
 penelitian dan mencari jawaban misteri tersebut. Sampai suatu hari
 bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia menjelaskan
 tentang ayat Alquran Surat Ar-Rahman ayat 19-20 dan surat Al-Furqon
 ayat 53. Awalnya ayat itu ditafsirkan muara sungai tetapi pada muara
 sungai ternyata tidak ditemukan mutiara. Terpesonalah Mr. Costeau
 sampai ia masuk Islam. Kutipan ayat tersebut antara lain sebagai
 berikut:

 Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan, yang ini
 tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antar-
 keduanya dinding dan batas yang menghalang (QS Al-Furqon: 53).

 Berdasarkan contoh kasus di atas, dapat memberikan gambaran pada kita
 bahwa ayat suci Alquran mampu menjelaskan fenomena Cromosome,
 Anatomi, Oceanografi, Keperawatan dan antariksa (baca "Jurnal
 Keperawatan Unpad" edisi 4, hal 64-70). Sebenarnya masih banyak ayat-
 ayat Alquran yang menerangkan fenomena evolution and genetic seperti
 QS As-Sajdah 4, QS al-A'raf 53, QS Yusuf 3, QS Hud 7, tetapi karena
 keterbatasan ruangan pada kolom ini, serta dengan segala keterbatasan
 ilmu dan pengetahuan yang dimiliki penulis, maka kepada Allah jualah
 hendaknya kita berharap dan hanya Allah-lah yang Mahaluas dan
 Mahatinggi ilmunya. Wallahu a'lam.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photobucket